Gambar Sampul IPS · BAB 7 PENYAKIT SOSIAL
IPS · BAB 7 PENYAKIT SOSIAL
Sri Sudarmi

24/08/2021 15:03:35

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PENYAKIT SOSIAL

Analisa Kuis

Kegemaran berjudi merupakan bentuk

penyakit sosial yang menghinggapi manusia

di berbagai lapisan sosial, misalnya

kalangan orang berduit berjudi di tempat-

tempat mewah, sedangkan masyarakat

kalangan bawah berjudi di sembarang

tempat, dari trotoar sampai ke rumah-

rumah. Selain judi, apa saja yang dapat

dikategorikan sebagai penyakit sosial?

Mengapa berjudi dikategorikan sebagai

penyakit sosial, bukankah berjudi menggu-

nakan uangnya sendiri?

Coba analisa hal tersebut agar kalian makin

tertarik mempelajari materi berikut secara

keseluruhan.

Penyakit sosial yang merupakan

kebiasaan berperilaku yang tidak sesuai

dengan nilai dan norma dapat terjadi di

mana saja dan kapan saja, baik pada

masyarakat tradisional, desa, kota,

maupun pada masyarakat modern.

Dalam proses sosialisasi di masya-

rakat, disadari ataupun tidak disadari

seseorang pernah melakukan tindakan

penyimpangan sosial, baik dalam skala

besar ataupun kecil. Perilaku menyim-

pang apabila dilakukan secara intens

dan dalam skala yang besar bisa berubah

menjadi penyakit sosial.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar ,

2005

Galeri Pengetahuan Sosial 2

126

Peta Konsep

Penyakit Sosial

Pengertian

Penyakit Sosial

Macam-macam

Pen

y

akit Sosial

Faktor-faktor yang memengaruhi

perilaku menyimpang

Mempelajari

Meliputi

Hubun

g

an pen

y

akit sosial den

g

an pen

y

impan

g

an

sosial dalam keluarga dan masyarakat

Meliputi

Faktor-faktor penyebab terjadinya

perilaku menyimpang

Penyakit Sosial

127

A. PENGERTIAN PENYAKIT SOSIAL

Berbagai perilaku individu terkait erat satu sama lainnya dalam

setiap kelompok atau masyarakatnya. Masyarakat adalah suatu

kelompok sosial yang terdiri atas kumpulan beberapa individu yang

hidup bersama dan menjalin interaksi sosial dalam suatu daerah

dalam jangka waktu yang relatif lama.

Masyarakat dapat diibaratkan sebagai tubuh, di mana keadaan

masing-masing organ berpengaruh terhadap kondisi kesehatan

tubuh. Demikian halnya masyarakat, di mana perilaku individu yang

merupakan bagian dari masyarakat menentukan bagaimana

keadaan masyarakat secara kesuluruhan. Misalnya kebiasaan

warga masyarakat menjaga kebersihan lingkungannya akan

membentuk situasi lingkungan masyarakat yang bersih, sehat, rapi,

dan indah. Sebaliknya, jika masing-masing warga masyarakat tidak

peduli dengan keadaan lingkungannya, maka situasi lingkungan

masyarakat tersebut diwarnai dengan egoisme dan ketidakter-

aturan. Masyarakat yang harmonis terbentuk dari perilaku masing-

masing warga masyarakat yang sesuai dengan nilai dan norma-

norma sosial yang berlaku. Keharmonisan kehidupan masyarakat

akan menciptakan suasana masyarakat yang sehat dan teratur.

Seperti halnya dengan tubuh yang selalu menghadapi

kemungkinan adanya berbagai jenis penyakit yang berpengaruh

terhadap kesehatan, di tengah masyarakat juga terdapat berbagai

jenis penyakit yang dapat merongrong kondisi keharmonisan dan

keteraturan sosial. Hal-hal yang dapat mengakibatkan situasi

lingkungan masyarakat yang tidak sehat disebut sebagai penyakit

sosial. Penyakit sosial merupakan bentuk kebiasaan berperilaku

sejumlah warga masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma

sosial yang berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat.

B. MACAM-MACAM PENYAKIT SOSIAL

Penyakit sosial merupakan bentuk kebiasaan masyarakat yang

berperilaku tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial, sehingga

menghasilkan perilaku menyimpang. Beberapa kebiasaan warga

masyarakat yang dapat dikategorikan sebagai bentuk penyakit sosial

antara lain kebiasaan minum-minuman keras, berjudi, menyalah-

gunakan narkoba, penyakit HIV/AIDS, penjaja sex komersial

(PSK), dan sebagainya.

1. Minum-Minuman Keras

Minuman keras atau sering disingkat miras adalah minuman

yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol dikategorikan

menjadi tiga golongan berdasarkan kadar alkohol yang terkadung

di dalamnya, yaitu:

Sumber:

Jawa Pos,

17 Januari 2008

Gambar 7.1

Kerja bakti

merupakan salah satu

kebiasaan positif yang

mampu membentuk

solidaritas sosial sehingga

terbentuk masyarakat yang

rukun dan bersatu padu.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

128

a. Minuman beralkohol golongan A

, mempunyai kandungan

alkohol sebanyak 1 % sampai 5 %.

b. Minuman beralkohol golongan B

, mempunyai kadar alkohol

lebih dari 5 % sampai 20 %.

c. Minuman beralkohol golongan C

, mempunyai kadar alkohol

lebih dari 20 % sampai 55 %.

Alkohol termasuk zat adiktif, yakni zat yang penggunaannya

dapat menimbulkan ketergantungan. Di samping itu, alkohol juga

termasuk golongan depresan yang dapat memperlambat aktivitas

otak dan sistem saraf. Sifat alkohol yang antiseptik sebagai larutan

pelawan kuman sering dipergunakan oleh tenaga medis (dokter,

perawat, bidan) untuk membersihkan peralatan yang akan diper-

gunakan untuk kegiatan pengobatan, misalnya alat suntik, mencu-

ci peralatan operasi bedah, mensterilkan ruangan, dan sebagainya.

Masyarakat Eropa adalah kelompok masyarakat yang terbiasa

meminum minuman beralkohol untuk menghangatkan tubuh guna

melawan dinginnya lingkungan. Akan tetapi, mereka meminum

alkohol tidak lebih dari satu gelas kecil (sloki) berukuran 10 ml dan

hanya beberapa teguk saja, itu pun dilakukan tidak setiap saat.

Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak dapat

menimbulkan mabuk bahkan tak sadarkan diri, karena alkohol

berpengaruh terhadap kerja dan fungsi susunan saraf. Pemakaian

alkohol dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kerusakan

pada organ hati dan otak serta menimbulkan efek ketergantungan.

Orang yang kecanduan alkohol akan menunjukkan gejala-

gejala seperti mual, gelisah, gemetar, sukar tidur. Pengaruh alkohol

mengakibatkan perilaku emosional, tak terkendali, dan agresif. Hal

tersebut dapat dibuktikan bahwa banyak pelaku tindak kriminal

selalu diawali dengan meminum minuman keras, sehingga

tindakannya bisa di luar batas perikemanusiaan.

2. Judi

Judi merupakan kegiatan permainan yang bertujuan memper-

oleh uang tanpa bekerja dan hanya mengandalkan faktor spekulasi.

Permainan judi selalu dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yang

bertujuan memperoleh uang secara cepat tanpa bekerja melalui

suatu permainan. Kebiasaan berjudi membuat orang menjadi malas

dan tidak mau bekerja, tetapi mempunyai ambisi besar untuk

mendapatkan uang dalam jangka waktu singkat.Seperti halnya

miras, berjudi dapat membuat orang ketergantungan, sehingga ia

rela menghabiskan waktu dan pikirannya hanya untuk berjudi.

Kebiasaan berjudi akan membentuk seseorang tumbuh menjadi

pribadi yang cenderung emosional, tidak sabaran, tidak mampu

berfikir logis, dan pemalas.

Cinderamata

Sosial

Buatlah kliping yang

memuat tindak keja-

hatan yang pelakunya

dipengaruhi oleh mi-

numan keras. Kemuka-

kan pendapat kalian

dan presenstasikan di

dalam diskusi kelas.

Ajang Curah

Pendapat

Untuk menambah

pemahaman kalian,

diskusikanlah apa saja

yang termasuk dalam

kategori perjudian.

Kemukakan argumen-

tasi kalian mengapa

judi dapat merusak

masa depan bangsa.

Presentasikan

pendapat kalian dalam

diskusi kelas.

Penyakit Sosial

129

3. Narkoba

Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-

obatan terlarang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1997 tentang Narkotika, narkotika diartikan sebagai zat atau obat

yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis

maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Menurut Dr D.J. Siregar, istilah narkotika berasal dari bahasa

Yunani, yakni dari kata “

narkotikos

”, yang berarti keadaan

seseorang yang kaku seperti patung atau tidur.

Dalam dunia kedokteran narkoba sangat diperlukan sebagai

sarana pengobatan. Misalnya sebagai obat penenang atau obat

bius dan penghilang rasa sakit pada pasien.

Orang yang menyalahgunakan pemakaian narkoba

merupakan bentuk penyalahgunaan yang bukan hanya merusak

diri sendiri, tetapi juga mengganggu lingkungan sosial akibat sikap

yang ditimbulkan dari ketergantungan terhadap narkoba. Orang

yang mengalami ketergantungan pada narkoba biasanya akan

melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba, seperti

mencuri, merampok, dan merampas. Penyalahgunaan narkoba

seringkali menyebabkan masalah kejiwaan dan kesehatan yang

serius bagi penggunanya. Kehidupan sosial pemakai narkoba

menjadi terganggu, sukar bergaul dan cenderung mudah

terpengaruh tindak kejahatan.

Pengaruh narkoba terhadap tubuh yang sehat akan meng-

akibatkan gangguan mental dalam bentuk emosional, perilaku tidak

terkendali, penurunan daya ingat yang sangat drastis, kerusakan

sistem saraf otak. Adapun secara umum, ciri-ciri pemakai narkoba

antara lain:

a. daya konsentrasi menurun,

b. malas, gairah untuk hidup hilang,

c. tidak peduli terhadap keadaan dirinya sendiri dan lingkungan

sosialnya,

d. tidak mampu menggunakan akal pikirannya secara sehat,

e. sangat sensitif, emosional, dan agresif,

f. ketergantungan terhadap narkoba akan menimbulkan rasa sakit

pada sekujur tubuh.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pengetahuan dan

pemahaman konsep

kalian, carilah informasi

dari berbagai sumber

mengenai macam-ma-

cam bentuk penyalah-

gunaan narkoba.

Kemukakan pendapat

kalian mengenai hal

tersebut. Presentasikan

pendapat kalian dalam

diskusi kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

130

4. Penyakit HIV/AIDS

AIDS (

Acquired Immuno Deficiency Syndr ome

) adalah

penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh akibat infeksi

human immunodeficiency virus

(HIV). Tubuh yang terserang

AIDS akan rentan terhadap infeksi penyakit, sehingga mengaki-

batkan kematian. Saat ini, AIDS telah tersebar luas di seluruh dunia,

termasuk di Indonesia.

Virus HIV tersebar melalui pertukaran cairan tubuh, seperti

darah, sekreta dari alat kelamin (cairan semen dan cairan vagina),

dan air susu. Oleh sebab itu, HIV menular lewat hubungan seksual

dengan penderita HIV (baik melalui anus atau vagina), kontak melalui

darah dan produk-produk darah (misalnya serum), serta kegiatan

menyusui dari ibu penderita HIV kepada anak yang disusuinya.

Meskipun HIV juga terdapat dalam air ludah dan urin, namun virus

ini tidak cukup kuat untuk menyebabkan infeksi. Kontak biasa dengan

orang yang terinfeksi HIV, seperti mengobrol, bersalaman, makan

bersama, dan berenang, tidak akan menularkan HIV.

Selain menimbulkan gejala influenza, seperti demam, pusing,

dan hidung tersumbat, seseorang yang terinfeksi HIV juga

mengalami beberapa gejala, seperti batuk, penurunan berat badan,

pembesaran kelenjar getah bening, gangguan penglihatan, serta

gangguan saraf dan otak. Para pecandu narkoba yang terinfeksi

HIV sering mengalami gejala tambahan, seperti penyakit kuning,

sesak napas, dan jantung berdebar-debar. Apabila jumlah sel turun

sampai di bawah 200 sel per mikroliter darah, orang yang terinfeksi

HIV akan mengalami gejala-gejala infeksi oporturiistik dan kanker,

seperti pneumonia pneumosistis (infeksi paru-paru), sitomega-

lovirus, herpes, serta kanker sarkoma kaposi (kanker pembuluh

darah) dan kanker leher rahim.

5. PSK

Pekerja sex komersial (PSK) merupakan salah satu bentuk

penyakit sosial yang tertua di dunia. Kegiatan PSK yang disebut

sebagai prostitusi telah dikenal sejak zaman Romawi Kuno.

Meskipun upaya pemberantasan terus-menerus dilakukan, tetapi

praktik prostitusi tetap saja marak di masyarakat, baik yang

berlangsung secara terang-terangan maupun secara terselubung

dengan berkedok dan membaur dalam kegiatan sosial lainnya.

Pada umumnya kegiatan prostitusi berlatar belakang pada

faktor kesulitan ekonomi. Namun secara psikologis, prostitusi

merupakan bentuk kelainan mental yang hanya dapat berhenti atas

kesadaran pelaku semata. Oleh karena itu, meskipun pelaku

prostitusi dijaring, dibina, dan diberi aneka keterampilan agar bekerja

secara sewajarnya, namun tetap saja ia akan kembali menekuni

prostitusi sebagai pilihan hidupnya apa pun risikonya.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Gambar 7.2

Pita lambang

gerakan peduli AIDS.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pengetahuan dan

pemahaman kalian,

carilah data dari

internet berapakah

pengidap penyakit HIV/

AIDS di dunia dan di

Indonesia dari tahun ke

tahun. Buatlah grafik

yang menunjukkan

perbandingan

perkembangan

penderita penyakit HIV/

AIDS di berbagai

negara di dunia

termasuk Indonesia.

Presentasikan hasilnya

dalam diskusi kelas.

Penyakit Sosial

131

Melalui prostitusi inilah akan berkembang subur penyakit-

penyakit sosial lainnya, sehingga terciptalah mata rantai yang tidak

terputus, bahkan saling terkait misalnya antara prostitusi dengan

miras, penyalahgunaan narkoba, perjudian, dan proses penularan

penyakit HIV/AIDS.

6. Kenakalan Remaja

Usia remaja erat kaitannya dengan perubahan sikap dan pola

perilaku pada diri seseorang. Suatu hal yang alamiah bahwa dunia

remaja selalu diwarnai dengan perilaku-perilaku yang menyimpang

dari nilai dan norma yang telah diserapnya, karena keinginannya

untuk menemukan jati diri dan adanya dorongan untuk tidak mau

dikendalikan oleh orang lain. Dalam kondisi alamiah inilah peran

orang tua sebagai penanggung jawab mengenai perilaku anak-anak

sangat diharapkan. Kecenderungan remaja terikat dengan ling-

kungan sosial sebayanya memudahkan remaja terbawa arus

lingkungannya. Oleh karena itu, orang tua wajib mengenali secara

benar siapa saja teman sebaya anaknya yang sedang memasuki

masa remaja.

Kenakalan remaja merupakan bentuk aktivitas sekelompok

remaja yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang

berlaku. Sesuai dengan sifat remaja yang sedang mengalami per-

tumbuhan dan perkembangan emosi, perilaku mereka mencer-

minkan gejolak emosi tanpa mempedulikan lingkungannya. Misalnya

kebut-kebutan, membikin keonaran/keributan, dan selalu melakukan

aktivitas-aktivitas untuk memuaskan rasa ingin tahunya yang sangat

besar. Mudahnya remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,

miras, merokok bahkan tindak kejahatan merupakan bentuk perilaku

menyimpang yang selalu berawal dari iseng atau coba-coba yang

membuatnya mudah terjerumus ke perilaku menyimpang.

Seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan

masyarakat yang selalu berganti generasi, maka gejala kenakalan

remaja pun selalu ada dalam kehidupan masyarakat dengan

berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

C. HUBUNGAN PENYAKIT SOSIAL DENGAN

PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA

DAN MASYARAKAT

Seperti halnya tubuh yang terserang penyakit, demikian halnya

dengan terjangkitnya penyakit sosial di tengah kehidupan

masyarakat berlangsung sangat tergantung dari sikap pertahanan

masing-masing individu sebagai anggota masyarakat.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Gambar 7.3

Internet

merupakan produk teknologi

bagaikan pisau bermata dua

yang bisa memajukan

kecerdasan generasi muda

sekaligus menghancurkan

moral, karena sering

dimanfaatkan para remaja

untuk mengakses info-info

dan nilai-nilai menyimpang.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

132

1. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang secara garis besar disebabkan oleh dua

faktor, yaitu faktor dari dalam (intrinsik) dan faktor dari luar

(ekstrinsik).

a. Faktor dari dalam (intrinsik)

1)

Intelegensi

Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda.

Perbedaan intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap

terhadap norma-norma dan nilai-nilai sosial. Orang yang

mempunyai intelegensi tinggi umumnya tidak kesulitan dalam

bergaul, belajar, dan berinteraksi di masyarakat. Sebaliknya

orang yang intelegensinya di bawah normal akan mengalami

berbagai kesulitan dalam belajar di sekolah maupun menyesuai-

kan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi penyimpangan-

penyimpangan, seperti malas belajar, emosional, bersikap kasar,

tidak bisa berpikir logis. Contohnya, ada kecenderungan dalam

kehidupan sehari, anak-anak yang memiliki nilai jelek akan

merasa dirinya bodoh. Ia akan merasa minder dan putus asa.

Dalam keputusasaannya tersebut, tidak jarang anak yang

mengambil penyelesaian yang menyimpang. Ia akan

melakukan segala cara agar nilainya baik, seperti menyontek.

2)

Jenis kelamin

Perilaku menyimpang dapat juga diakibatkan karena

perbedaan jenis kelamin. Anak laki-laki biasanya cenderung

sok berkuasa dan menganggap remeh pada anak perempuan.

Contonya dalam keluarga yang sebagian besar anaknya

perempuan, jika terdapat satu anak laki-laki biasanya minta

diistimewakan, ingin dimanja.

3)

Umur

Umur memengaruhi pembentukan sikap dan pola tingkah

laku seseorang. Makin bertambahnya umur diharapkan

seseorang bertambah pula kedewasaannya, makin mantap

pengendalian emosinya, dan makin tepat segala tindakannya.

Namun demikian, kadang kita jumpai penyimpangan-

penyimpangan yang dilakukan oleh orang yang sudah berusia

lanjut, sikapnya seperti anak kecil, manja, minta diistimewakan

oleh anak-anaknya.

4)

Kedudukan dalam kelu arga

Dalam keluarga yang terdiri atas beberapa anak, sering

kali anak tertua merasa dirinya paling berkuasa dibandingkan

dengan anak kedua atau ketiga. Anak bungsu mempunyai sifat

ingin dimanjakan oleh kakak-kakaknya maupun orang tuanya.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Gambar 7.4

Jalinan

hubungan yang akrab antara

orang tua dan anak sangat

diperlukan sebagai bentuk

pemenuhan kebutuhan

rohaniah bagi anak.

Penyakit Sosial

133

Jadi, susunan atau urutan kelahiran kadang akan menimbulkan

pola tingkah laku dan peranan dari fungsinya dalam keluarga.

b. Faktor dari luar (ekstrinsik)

1)

Peran keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial

sangat besar perananya dalam membentuk pertahanan sese-

orang terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang tua

yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan

bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari

rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.

Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan

lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan

bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan

alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan

anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah, namun

kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi

juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak

dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang,

dan menjadi teman sekaligus sandaran anak untuk menumpah-

kan perasaannya.

Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbang-

an dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang

menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang

dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan

berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya,

seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.

Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan

oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-

bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada

hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk,

mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia

merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan diakui,

dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian

tersebut tidak ia dapatkan dari keluarganya.

2)

Peran masyarakat

Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan anak dari

lingkungan keluarga akhirnya berkembang ke dalam lingkugan

masyarakat yang lebih luas. Ketidakmampuan keluarga

memenuhi kebutuhan rohaniah anak mengakibatkan anak

mencari kebutuhan tersebut ke luar rumah. Ini merupakan awal

dari sebuah petaka masa depan seseorang, jika di luar rumah

anak menemukan sesuatu yang menyimpang dari nilai dan

norma sosial.

Aktivitas Mandiri

Untuk melatih

kecakapan analitis dan

kritismu, cobalah kalian

deskripsikan bagaimana

bentuk masyarakat

yang ideal bagi terben-

tuknya pola perilaku

yang sehat baik jasmani

maupun rohani.

Bandingkan dengan

keadaan masyarakat di

lingkunganmu.

Presentasikan hasilnya

dalam diskusi kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

134

Pola kehidupan masyarakat tertentu kadang tanpa disadari

oleh para warganya ternyata menyimpang dari nilai dan norma

sosial yang berlaku di masyarakat umum. Itulah yang disebut

sebagai subkebudayaan menyimpang. Misalnya masyarakat

yang sebagian besar warganya hidup mengandalkan dari usaha

prostitusi, maka anak-anak di dalamnya akan menganggap

prostitusi sebagai bagian dari profesi yang wajar. Demikian

pula anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan

masyarakat penjudi atau peminum minuman keras, maka akan

membentuk sikap dan pola perilaku menyimpang.

3)

Pergaulan

Pola tingkah laku seorang anak tidak bisa terlepas dari

pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya. Anak-anak lain

yang menjadi teman sepergaulannya sering kali memengaruhi

kepribadian seorang anak. Dari teman bergaul itu, anak akan

menerima norma-norma atau nilai-nilai sosial yang ada dalam

masyarakat. Apabila teman bergaulnya baik, dia akan

menerima konsep-konsep norma yang bersifat positif. Namun

apabila teman bergaulnya kurang baik, sering kali akan

mengikuti konsep-konsep yang bersifat negatif. Akibatnya

terjadi pola tingkah laku yang menyimpang pada diri anak

tersebut. Misalnya di suatu kelas ada anak yang mempunyai

kebiasaan memeras temannya sendiri, kemudian ada anak lain

yang menirunya dengan berbuat hal yang sama. Oleh karena

itu, menjaga pergaulan dan memilih lingkungan pergaulan yang

baik itu sangat penting.

4)

Media massa

Berbagai tayangan di televisi tentang tindak kekerasan,

film-film yang berbau pornografi, sinetron yang berisi kehidupan

bebas dapat memengaruhi perkembangan perilaku individu.

Anak-anak yang belum mempunyai konsep yang benar tentang

norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat, sering

kali menerima mentah-mentah semua tayangan itu. Penerimaan

tayangan-tayangan negatif yang ditiru mengakibatkan perilaku

menyimpang.

Penyakit Sosial

135

™

Penyakit sosial merupakan bentuk

kebiasaan berperilaku sejumlah warga

masyarakat yang tidak sesuai dengan

nilai dan norma sosial yang berpengaruh

terhadap kehidupan warga masyarakat.

™

Penyakit sosial meliputi: minum minuman

keras, berjudi, menyalahgunakan narko-

ba, penyakit HIV/AIDS, PSK, kenakal-

an remaja, dan perilaku menyimpang

lainnya.

™

Munculnya penyebaran penyakit sosial

dipengaruhi oleh kesulitan komunikasi,

adanya perbedaan dalam tingkah laku,

individu tidak memiliki konsep diri, dan

karena unsur-unsur budaya, seperti

ekonomi, agama, dan organisasi kebu-

dayaan.

™

Faktor penyebab terjadinya penyakit

sosial ada 2, yaitu

Faktor intrinsik, seperti intelegensi,

jenis kelamin, umur, dan kedudukan

dalam keluarga.

Faktor ekstrinsik, seperti keluarga,

masyarakat, pergaulan, dan media

massa.

Rangkuman

Dengan mempelajari Penyakit Sosial, kita

makin tahu berbagai penyakit sosial di

masyarakat yang merupakan akibat

penyimpangan sosial dalam lingkungan

keluarga dan masyarakat.

Keluarga dan masyarakat merupakan

lingkungan sosial yang memiliki pengaruh

sangat besar terhadap munculnya penyakit

sosial. Proses sosialisasi yang tidak

sempurna dan pengaruh subkebudayaan

masyarakat yang menyimpang baik dalam

keluarga maupun masyarakat adalah faktor

utama penyebab munculnya penyakit

sosial.

Sebenarnya penyakit sosial tidak akan

muncul jika masing-masing individu

mampu menjalankan peran sesuai

kedudukannya secara baik dan bertanggung

jawab. Di samping itu, pembelajaran

norma dan nilai juga harus dilaksanakan

secara baik dan berkesinambungan.

Seorang individu yang tidak mampu

menyerap norma dan nilai-nilai kebudayaan

Petikan Ilmu

(Refleksi Diri)

ke dalam kepribadiannya, maka ia tidak

dapat membedakan mana yang baik dan

pantas dan mana yang buruk dan tidak

pantas. Keadaan yang demikian tersebut

terjadi akibat dari proses sosialisasi yang

tidak sempurna, misalnya seseorang anak

yang tumbuh dalam keluarga yang broken

home atau anak yang tumbuh di lingkungan

prostitusi dan lain-lain.

Oleh karena itu, hendaknya kita harus

menyiapkan ketahanan diri kita masing-

masing agar terhindar dari penyakit sosial.

Adapun usaha yang dapat kita lakukan

adalah dengan memperkuat ilmu

pengetahuan dan ilmu agama kita,

membina hubungan harmonis antarsesama,

baik dalam keluarga maupun masyarakat,

serta memperkuat kepatuhan kita pada

norma dan nilai yang berlaku dalam

masyarakat.

Sudahkah kalian berbuat demikian? Jika

sudah, kembangkan dan tingkatkanlah terus.

Namun jika belum, mulailah dari sekarang.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

136

Ayo Belajar

Aspek: Kognitif

Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.

A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi

Penyakit Sosial, untuk mengevaluasi daya serap

materimu.

4. Perilaku menyimpang merupakan

perbuatan yang ....

a. mematuhi nilai dan mengabaikan

norma

b. melarang nilai dan norma

c. melanggar keinginan kita

d. mengabaikan nilai dan norma

5. Faktor dari luar yang memungkinkan

terjadinya kejahatan adalah ....

a. terjadinya dorongan interaksi sosial

b. aparat pemerintah yang korup

c. meningatnya mobilitas sosial

d. adanya kesenjangan sosial

6. Sosialisasi yang tidak sempurna akan

mengakibatkan ....

a. ketidaksanggupan individu menye-

rap norma

b. ketidaksanggupan individu mela-

kukan interaksi sosial

c. munculnya ketegangan antarindi-

vidu dalam kelompok

d. terjadinya proses penyesuaian diri

dengan lingkungan sosialnya

7. Seorang remaja bergaul dengan

remaja lain yang suka merokok akhir-

nya ikut-ikutan menjadi perokok.

Keadaan ini menunjukkan bahwa pe-

nyimpangan sosial terjadi akibat ....

a. sosialisasi tidak sempurna

b. perkembangan ilmu pengetahuan

c . sosialisasi subkebudayaan menyim-

pang

d. perubahan sosial yang cepat

1. Masalah sosial pertama kali muncul

karena adanya pandangan yang ber-

sifat normatif, yakni pandangan yang

....

a. menginginkan kehidupan sejahtera

lahir dan batin

b. menghendaki adanya interaksi aktif

di antara warga

c. ingin menegakkan organisasi sosial

dan politik yang sempurna

d. ingin menegakkan norma-norma

utuk kehidupan kolektif

2. Berikut yang menunjukkan salah satu

problem sosial yang bersumber dari

faktor ekonomi adalah ....

a. meningkatnya harga BBM diikuti

peningkatan harga-harga sembako

b. memasuki tahun ajaran baru keper-

luan rumah tangga meningkat

c. setiap menjelang hari raya harga-

harga berbagai kebutuhan naik

d. di setiap perempatan lampu lalu

lintas banyak pengamen mengais

rejeki

3. Terjadinya kenakalan remaja pada

umumnya disebabkan oleh faktor

berikut,

kecuali

....

a. salah dalam pergaulan di masya-

rakat

b. anak hanya terpenuhi kebutuhan

materiilnya saja

c. mendapat pengaruh dari gambar

dan buku-buku bacaan porno

d. kurikulum sekolah yang tidak rele-

van dengan kemajuan zaman

Penyakit Sosial

137

a. keteraturan sosial

b. integrasi sosial

c. pengendalian sosial

d. disorganisasi sosial

10. Ketidaksenangan para remaja atas

perlakuan orang dewasa yang meng-

anggap mereka masih kanak-kanak

merupakan salah satu bentuk konflik

antar ....

a. kelas sosial

c. generasi

b. pribadi

d. kelompok sosial

8. Dalam kehidupan masyarakat terda-

pat norma-norma sosial yang ber-

fungsi ....

a. menetapkan tujuan hidup

b. mencapai kehidupan yang modern

c. mengatur pergaulan hidup

d. membentuk masyarakat homogen

9. Jika dalam kehidupan sehari-hari

setiap warga dalam berinteraksi sosial

didasarkan pada peranan dan kedu-

dukannya, maka akan terwujudlah ....

B. Ayo, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai

materi Penyakit Sosial.

1. Bagaimanakah ciri-ciri umum pelaku

penyalahgunaan narkoba?

2. Apakah yang dimaksud dengan pe-

nyakit sosial?

3. Mengapa judi termasuk penyakit so-

sial?

4. Jelaskan bahwa keadaan keluarga

berpengaruh terhadap munculnya

penyakit sosial.

5. Jelaskan peranan orang tua terhadap

terjadinya kenakalan remaja.

Perhatikan dan pahami artikel tentang bentuk penyimpangan

sosial berikut.

Sikap Sosial

Aspek: Afektif

Munculnya Geng Motor

Geng motor sudah ada sejak 1970-

an. Cuma, jumlahnya masih sedikit.

Kegiatan mereka antara lain kebut-

kebutan, morfinis, memutar blue film

(BF), dan tawuran. Mer eka sering

menulis nama geng mer eka di jalan-

jalan atau tembok-tembok. Sebagian

besar adalah pelajar SMA.

Sebenarnya, di SMA secara umum

ada empat kelompok sosial. Pertama,

kelompok aktivis OSIS. Kedua, kelom-

pok seni dan budaya (pemain band,

pembuat mading atau buletin, dan lain-

lain). Ketiga, kelompok olahraga. Ke-

empat adalah kelompok yang tidak

punya identitas.

Karena tidak punya identitas inilah,

mereka membuat identitas sendiri.

Antara lain membentuk geng motor .

Mereka bangga mengenakan atribut

yang ada logo dan nama geng mereka.

Mereka selalu mencari per hatian orang

lain kar ena memang mer eka butuh

perhatian.

Mereka merasa hebat. Mer eka

ingin disegani dan ditakuti. Mer eka

merasa superior. Mereka sebenarnya

punya talenta dan ener gi. Sayang,

mereka menyalurkannya dengan cara

yang salah.

Sumber:

Jawa Pos,

21 November 2007

Galeri Pengetahuan Sosial 2

138

Kita tidak bisa menutup mata bahwa di sekitar kita banyak

sekali jenis penyakit sosial. Bahkan ada di antara kita, keluarga

kita, tetangga kita ataupun teman kita ada yang melakukannya.

Oleh karena itulah segala interaksi yang kita lakukan, baik dalam

keluarga maupun masyarakat hendaknya selalu didasarkan pada

norma yang berlaku.

Berdasarkan hal tersebut, kerjakan kegiatan-kegiatan

berikut.

a. Coba lakukanlah penelitian sederhana guna mengidentifikasi

penyakit-penyakit sosial yang ada di sekitar tempat tinggal

kalian.

b. Untuk menambah bobot penilaian, analisalah faktor-faktor

penyebab penyakit sosial tersebut berdasarkan referensi-

referensi yang relevan, bisa buku-buku maupun artikel-artikel

dari surat kabar, majalah, atau dari internet.

c. Susunlah hasil penelitianmu tersebut pada kertas folio dan

presentasikan di kelas.

Selamat mengerjakan dan semoga berhasil menambah

pemahaman dan pengetahuanmu mengenai konsep penyakit

sosial.

Uji Unjuk Kerja

Aspek: Psikomotorik

Berdasarkan artikel di atas, coba kerjakan pertanyaan-

pertanyaan berikut sesuai sikap kalian di buku tugas.

3. Menurut kalian, bagaimanakah cara

terbaik agar terhindar dari perilaku-

perilaku menyimpang?

Selamat mengerjakan dan semoga

menjadi pribadi yang jauh dari perilaku

menyimpang.

1. Adakah kelompok-kelompok sosial

yang menyimpang di sekolahmu? Jika

ada sebutkan bentuk kegiatannya?

Apakah kalian masuk menjadi anggota-

nya ataukah tidak? Dan berikan alasan

mengapa kalian ikut/tidak ikut dalam

kelompok tersebut?

2. Menurut kalian, apakah semua kelom-

pok sosial yang menyimpang itu harus

dijauhi? Coba kemukakan alasan kalian.